Sistem
Informasi Manajemen PT Unilever Indonesia
Sejarah
PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
Unilever (IDX: UNVR; Euronext: UNA; NYSE: UN;
LSE: ULVR) adalah perusahaan multinasional yang memproduksi barang konsumen
yang bermarkas di Rotterdam, Belanda. Perusahaan ini didirikan tahun 1930.
Perusahaan ini mempekerjakan 206.000 pekerja. Di Indonesia, Unilever bergerak
dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang
terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh, produk-produk kosmetik,
dan produk rumah tanggal.
Unilever Indonesia didirikan pada 5 Desember 1933
sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever. Pada 22 Juli 1980, nama
perusahaan diubah menjadi PT Lever Brothers Indonesia dan pada 30
Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk.
Unilever Indonesia mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya pada tahun 1981.dan mempunyai lebih dari 1000 supplier.
Unilever
memiliki beberapa perusahaan lain di Indonesia:
- PT Anugrah Lever – didirikan pada tahun 2000 dan bergerak di bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merek-merek lain
- PT Technopia Lever – didirikan pada tahun 2002 dan bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos
- PT Knorr Indonesia – diakuisisi pada 21 Januari 2004
Struktur
Organisasi PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
Dalam
suatu perusahaan diperlukan adanya kegiatan-kegiatan manajemen yang baik dan
terarah. Salah satu fungsi manajemen itu adalah pengorganisasian, yaitu suatu
proses penentuan dan pengelompokan peraturan dan macam-macam aktivitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada tanggung jawab
masing-masing bagian sehingga mempermudah pimpinan untuk mengadakan pengawasan
dan meminta tanggung jawab atas tugas yang telah dibebankan pada masing-masing
bagian, menetapkan wewenang secara langsung didelegasikan kepada setiap
individu yang akan melakukan aktivitas. Dengan adanya penyusunan organisasi
tersebut PT. Unilever Indonesia, Tbk dalam kegiatannya akan berjalan dengan
lancar sebagaimana yang diharapkan oleh sebuah organisasi. Adapun struktur
organisasi PT. Unilever Indonesia, Tbk sebagai berikut:
Struktur Organisasi
PT. Unilever Indonesia Tbk
Diketuai oleh Presiden Direktur, lalu
dibawahnya ada;
-> 1.Audit Internal
2. Sekretaris Perusahaan
-> 1. Direktur Home & Personal Care
2. Direktur Foods
3. Direktur Ice Cream & Marketing Service
4. Direktur Supply Chain
5. Direktur Customer Development
6. Direktur Human Resource & Corporate
Sumber: PT. Unilever Indonesia, Tbk
Prinsip
Bisnis Unilever
Prinsip
Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di
seluruh dunia. Unilever juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki
cara bekerja untuk mencapai tujuan
jangka panjang dalam mengembangkan usaha yang berwawasan lingkungan.
Komitmen di dalam
prinsip bisnis ini menjadi acuan dalam
kemitraan dengan para pengambil keputusan. unilever menangani tantangan sosial
dan lingkungan dan memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan
lingkungan.
Produk
PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
PT.
Unilever Indonesia, Tbk. yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1933, telah
tumbuh menjadi perusahaan penyedia consumer product yang mempunyai peran
penting di Indonesia. Unilever adalah produsen merk-merk terkenal di seluruh
dunia yang juga terkenal di tingkat regional dan lokal, antara lain Pepsodent,
Lifebuoy, Lux, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Ponds, Blue Band,
Royco, Sariwangi, Bango, Taro dan masih banyak lagi.
MARKETING
PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
Untuk menjaga keeksistensiannya dalam persaingan global maka
PT. Unilever Indonesia, Tbk mempersiapkan beberapa strategi diantaranya sebagai
berikut :
- Berfokus pada peluang pasar
- Periklanan.
- Kepemimpinan rendah
- Desain produk
- Menguata keakraban pelanggan dan pemasok
Cara
perekrutan SDM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK
PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan perusahaan swasta yang
memiliki tingkat perkembangan yang cukup pesat. Hal ini tentunya berjalan
bersamaan dengan peningkatan kebutuhan akan tenaga kerja. Permasalahan yang
muncul adalah karyawan hasil proses rekrutmen secara reguler kurang mampu untuk
beradaptasi dengan tanggung jawab pekerjaan dan lingkungan yang baru. Pekerja
yang tidak produktif merupakan kerugian yang besar terhadap perusahaan. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, Human Resources Department, PT. Unilever
Indonesia, Tbk mendesain suatu program perekrutan, seleksi, dan pelatihan yang
tergabung dalam program Latihan Kerja (LATKER). Program LATKER adalah
suatu program yang merupakan bagian dari proses rekrutmen dan seleksi
karyawan yang didalamnya dilakukan suatu pemberian keahlian yang dibutuhkan
perusahaan. Peserta program ini memiliki status tidak terikat kerja dengan
perusahaan.
Dengan desain program LATKER, PT. Unilever Indonesia, Tbk
berharap mendapatkan karyawan dengan tingkat kemampuan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan mampu beradaptasi secara langsung setelah proses
pengangkatan menjadi karyawan dilakukan. Dengan kata lain program ini nantinya
mencetak calon-calon karyawan yang produktif. Program Latihan Kerja (LATKER)
ini di dalamnya merupakan gabungan antara on the job training
dan off the job training. On the job training adalah
suatu metode pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam
kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan pengawasan dari
pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor, sedangkan ceramah
kelas dan presentasi video merupakan bagian dari off the job training.
Tipe
seleksi ini memungkinkan perusahaan untuk mengetahui kepribadian dan kemampuan
calon dengan lebih mendalam. Tingkat efektivitas program LATKER ini dapat
dilihat dari kepuasan supervisor terhadap kemampuan karyawan hasil
program menyesuaikan dengan budaya perusahaan dan kinerja yang dimiliki oleh
karyawan. Program LATKER efektif digunakan sebagai metode penerimaan karyawan
di PT. Unilever Indonesia, Tbk karena semua harapan kemampuan seorang karyawan
mampu dipenuhi dengan diadakannya program LATKER. Dengan adanya program LATKER
ini juga mampu menutup kelemahan adaptasi kerja karyawan baru yang terdapat
pada penerimaan karyawan secara normal.
Strategi Teknologi Informasi
Banyak
strategi yang digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan. PT unilever menjalankan Komunikasi pasar
terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini merupaka upaya
perusahaan untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang
organisasi-organisasi produknya.
IMC adalah sebuah
konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah
dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai
disiplin komunikasi—misalnya periklanan umum, respon langsung, sales promotion,
dan PR—dan mengombinasikan disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan,
konsistensi dan dampak komunikasi yang maksimal.
Secara
sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer
relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC
dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam
menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan
stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua
pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud
tertentu kepada mereka.”
Integrated Marketing
Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna membina
hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses
customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi,
yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang
sirkuler.
Seperti yang sudah
disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan komunikasi
ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan
negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand
relationship. Untuk membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk
membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif juga akan
menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan
tersebut. Komunikasi pemasaran yang bersifat one-voice. Maksudnya adalah,
walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih
konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh
berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda
tersebut. Komunikasi yang berintegrasi . Komunikasi disini tidak hanya
bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik
saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.
KONSEP DASAR
PENGEMBANGAN BERBAGAI PROGRAM IMC
1. DIRECT MARKETING
Disaat perusahaan
ingin berhubungan langsung dengan customer tanpa melalui retailer, maka
digunakanlah direct-response marketing, seperti: close-loop, interactive,
database-driven messaging system yang menggunakan banyak jenis media untuk
menciptakan respon behavioral. Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC
yang terdiri dari front-end dan back end operations. Front-end menyusun
harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu
yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai perilaku customer
yang diinginkan perusahaan, misal: penawaran harga khusus, garansi, dll), the
database (mendapatkan data customer-nya dan menggunakan data itu untuk
penawaran selanjutnya) dan the response (memberikan respon yang baik terhadap
customer, misal: dengan membuat toll-free-line untuk layanan customer)
sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk,
mencakup fulfillment (yakni membuat produk atau informasi yang diminta oleh
konsumen cocok, efektif dan tepat waktu).
2. SALES PROMOTION
Sales promotion
merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk
menggerakkan dan mempercepat respons dari customer. Contoh dari nilai tambah
itu sendiri adalah “kesempatan untuk memenangkan hadiah”, potongan harga (seperti
diskon 20 %, sale 50 % off, dsb.), produk ekstra (seperti “isi teh kotak 30%
lebih banyak”), sample gratis dan premiums (misalnya beli rinso dapat piring
cantik). Pada konsepnya, Sales promotion digunakan untuk memotivasi customer
agar melakukan aksi dengan membeli produk yang dipicu dengan adanya penawaran
produk dalam jangka waktu terbatas. Unilever sering menggunakan strategi ini
dan telah terbukti dapat meningkatkan omset penjualan.
3. PUBLIC
RELATIONS/MPR
PR dalam konsepsi IMC
melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya bertugas
men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas me-manage corporate brand dan
menjaga reputasinya. Lalu MPR merupakan salah satu fungsi PR yang digunakan
sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna
mempengaruhi calon customer atau customer secara positif. MPR sendiri lebih
fokus kepada customer atau calon customer dan melengkapi strategi marketing
yang lain dengan 4 cara:
a. Meningkatkan kredibilitas brand
message.
b. Menyampaikan message sesuai targetnya
berdasarkan aspek demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara regional.
c. Mempengaruhi opinion leader atau trendsetter
yang berpengaruh.
d. Melibatkan customer dan stakeholder
lainnya pada event spesial.
4. PERSONAL SELLING
Personal Selling
adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu
brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi
yang sifatnya tatap muka dan kegiatannya pada sekaramg ini terfokus pada
pemecahan masalah dan penciptaan nilai bagi customer (lebih dikenal sebagai
partnership) Dimensi dari partnership ini adalah, seorang salesperson harus
memahami customer-nya dengan baik.
Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani salesperson berinteraksi secara tatap muka dengan customer.
Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing, namun perbedaan dasarnya adalah dalam personal selling, perusahaan yang dijembatani salesperson berinteraksi secara tatap muka dengan customer.
5. ADVERTISING
Advertising merupakan
“Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang
atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan)
yang teridentifikasi. Karakteristik dari iklan sendiri adalah bersifat
non-personal, komunikasi satu arah, ada sponsor (khalayak yang peduli), dan
bertujuan untuk mengubah sikap dan perilaku. Biasanya advertising itu dipakai
ketika suatu perusahaan ingin mengubah customer dari unaware, menjadi aware
terhadap suatu brand. Biaya untuk advertising ini memang cukup besar bagi suatu
perusahaan tetapi Unilever sangat memperhatikan advertising yang akan digunakan
karena hal ini akan membantu perusahaan dalam pembentukan brand image.
6. PUBLICITY
6. PUBLICITY
Publicity sendiri
merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun
Advertising Agency. Publicity timbul untuk membantu menangkap perhatian publik
dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain
yang menjadi saingannya. Publicity dalam MPR berarti memeproleh penyebutan nama
merek di media massa dalam cara-cara yang berbeda, waktu dan tempat sesering
mungkin sehingga menjadi top-of mind awareness. Walaupun PR menawarkan
kredibilitas yang lebih besar dalam membangun publicity, namun advertsing dapat
menawarkan awareness dan kontrol yang lebih besar. Lalu untuk beberapa alasan,
maka sejumlah perusahaan menyampaikan pesan PR mereka lewat advertising.
7. EVENTS/SPONSORSHIP
Event marketing
adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus
utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event tersebut.
Perusahaan dan organisasi-organisasi non-profit menggunakan events dengan
beberapa alasan, yaitu: untuk melibatkan sasaran khalayak, untuk
mengasosiasikan sebuah brand dengan aktivitas, gaya hidup atau orang-orang
tertentu, untuk meraih sasaran khalayak yang sulit dijangkau, untuk
meningkatkan brand awareness dan untuk menyediakan platform yang baik bagi
brand publicity. Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi,
orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu
hubungan. Sponsorship dapat membedakan sekaligus meningkatkan nilai suatu
merek. Beberapa pedoman yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam memilih
sponsorship: target khalayak, penguatan citra merek, dapat diperpanjang,
keterlibatan merek, biaya yang efektif dan sponsor lainnya.
Unilever sering
sekali menjadi sponsor pada sebuah acara karena perusahaan telah
memperhitungkan dengan matang keuntungan yang akan diperoleh. Dengan menjadi
sponsor pada salah satu acara maka unilever dapat menaympaikan pesan dari brnad
yang akan dipromosikan dan meningkatkan brand awareness.
8. INTERACTIVE
MARKETING
Interactive marketing
disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak
berkomunikasi dengan customer-nya atau mampu memberikan solusi yang baik, yang
terkait dengan penggunaan produk. Dalam hal ini interactive marketing juga
terkait dengan customer relationship management.
Unilever sebagai salah perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image dan pemasaran yang baik.
Unilever sebagai salah perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image dan pemasaran yang baik.
Manfaat IMC bagi
organisasi atau perusahaan, diantaranya:
- Membentuk identitas merek yang kuat di pasar dengan mengikat bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi perusahaan.
- Mengkoordinasikan semua pesan, positioning dan citra, serta identitas perusahaan melalui semua bentuk komunikasi pemasaran
- Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan (melalui produk/jasanya) dengan para konsumennya.
- Solusi IMC menuntut untuk memahami pentingnya semua titik-titik kontak di mana pelanggan mungkin medadak menjumpai perusahaan tertentu, produk dan mereknya.
- IMC harus bisa menghasilkan konsistensi komunikasi yang lebih baik dan dampak penjualan yang lebih besar
- IMC menempatkan tanggung jawab ditangan seseorang untuk menyatukan citra perusahaan, karena citra perusahaan ini dibentuk oleh ribuan aktivitas perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar